Alasan Klasik Adalah

Menjaga sepatu supaya nggak rusak

Siapa bilang sepatu nggak bisa rusak kalau nggak dipakai? Justru, sepatu dapat juga rusak jika nggak pernah dipakai, apalagi kamu nggak menyimpannya di dalam kardus sepatu. Kamu wajib menyimpan sepatu di suhu yang kering supaya bagian dalam sepatu nggak lembab dan berjamur. Nah, buat menghindari jamur bersarang di bagian dalam sepatu, kamu dapat memasukan gulungan bubble wrap ke dalamnya. Bubble wrap juga dapat melindungi bentuk sepatu kamu, soalnya kalau dibiarkan terlalu lama, sepatu juga dapat berubah bentuk, lho.

Baca juga: 5 Contoh Usaha Perdagangan yang Bisa Dijadikan Ide Bisnismu

Bikin tanaman jadi hangat

Selain badan, tanaman juga ternyata butuh dihangatkan kalau tanaman itu bukan spesies yang kuat hidup di daerah dingin. Bubble wrap dapat berguna dalam situasi ini, kamu hanya tinggal melapisi bagian dalam pot dengan bubble wrap. Pastikan tanah ada di dalam lindungan bubble wrap, agar bubble wrap bisa menyelimuti tanaman dengan baik, lalu tanaman itu bisa bertahan selama cuaca sedang dingin. Wah, ternyata ajaib juga ya bubble wrap ini!

Menjaga kebersihan kulkas

Kulkas dapat menjadi sangat kotor kalau kamu malas membersihkannya dengan rutin, soalnya kulkas biasa menyimpan bahan-bahan makanan yang bisa meninggalkan bekas kotoran. Kotoran-kotoran di kulkas dapat disebabkan oleh telur atau sayuran yang kamu beli di pasar dan nggak sempat kamu cuci terlebih dahulu.

Salah satu fungsi bubble wrap adalah untuk membersihkan kulkas dengan rutin. Atau kamu juga dapat memberi alas bubble wrap di bagian-bagian kulkas yang sulit untuk diseka menggunakan kain lap. Seperti rak yang berada di tutup pintu kulkas karena ukurannya yang nggak terlalu besar. Dengan menggunakan bubble wrap, kamu nggak perlu lagi menyekanya dengan kain lap, soalnya kamu cuma perlu mengganti alas bubble wrap tadi dengan yang baru.

Suatu karya yang disebut klasik biasanya memiliki kepopuleran yang tak lekang oleh waktu. Relevansi dan nilai dari benda-benda klasik tetap berhasil memenangkan tempat di hati para penggemarnya hingga jangka waktu yang lama. Salah satu bentuk karya klasik adalah sastra, dengan berbagai macam genre yang menyatu dengan setiap unsur cerita di dalamnya. Karya sastra, berperan lebih dari sekadar untuk “menghibur” siapa pun yang membacanya. Novel juga berperan untuk “merepresentasikan” situasi dan kondisi ekonomi, sosial budaya, politik, serta sejarah pada rentang waktu tertentu di mana cerita atau kisah dalam novel itu terjadi, yang tentunya akan berdampak pada karakter tokoh-tokohnya.

Melihat signifikansinya, membaca novel klasik ternyata memberikan beberapa manfaat bagi para pembaca setianya. Ingin tahu apa saja? Yuk, simak sederet fakta menarik tentang keunggulan membaca novel klasik di bawah ini!

Lima buah penelitian pada tahun 2013 membuktikan bahwa orang-orang yang terlibat membaca fiksi sastra memiliki performa yang baik dalam menunjukkan empati, ketanggapan sosial, dan kecerdasan emosional. Hal tersebut dibuktikan melalui salah satu tes yang dijalani dalam penelitian yaitu Reading the Mind in the Eyes: pengamatan terhadap beberapa gambar berupa sejumlah pasang mata di layar komputer untuk kemudian diidentifikasi emosi dan pikiran dari pemilik setiap pasang mata. Peserta harus menentukan ekspresi apa yang sekiranya berusaha dikeluarkan melalui gerak dan tatapan mata, dalam skenario tertentu. Ternyata, peserta yang sebelumnya membaca fiksi sastra menunjukkan kepekaan sosial yang lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang membaca fiksi populer dan nonfiksi.

Kedua peneliti, Emanuele Castano dan David Comer Kidd, menyatakan bahwa fiksi sastra sangat bergantung pada persepsi para pembaca untuk memahami sendiri kondisi psikologis dan emosional yang kompleks dari setiap tokoh, serta keterkaitannya terhadap satu sama lain. Fiksi sastra mengajarkan perilaku sosial yang empiris, yang betul-betul terjadi di dunia nyata. Selain itu, menurut penelitian lainnya oleh John Johnson, profesor psikologi di Penn State Dubois dan timnya, karya sastra memiliki kisah di mana perkembangan karakter tokoh utamanya sangat mempengaruhi jalan cerita. Perubahan karakter membawa dampak yang signifikan pada plot serta apa yang akan diperoleh dan terjadi pada tokoh akibat dari dinamika karakternya, yang dapat dibagi menjadi “lebih baik” atau “lebih buruk”. Dari sini, para pembaca sastra diharapkan mampu untuk berpikir kritis dan tanggap terhadap perubahan sosial tersebut serta akan menumbuhkan kesadaran moral dalam berperilaku.

Pembaca buku klasik akan melihat suatu fenomena sosial, ekonomi, politik, dan lainnya dalam sudut pandang yang berbeda, sudut pandang dari penulis atau pun tokoh tertentu dalam novel. Narasi cerita akan mengajak para pembaca untuk mencoba memahami situasi serta menarik kesimpulan atas suatu permasalahan yang terjadi. Uniknya, jika persoalan yang menjadi biang masalah dalam novel masih dialami hingga saat ini, pembaca dapat melihat bagaimana masalah itu terjadi pada masa lalu, seperti apa pandangan masyarakat terdahulu mengenai masalah tersebut, dan apa yang dilakukan untuk menyelesaikannya. Akan ada banyak interpretasi dan pemahaman yang dapat diambil oleh setiap pembaca, terkait perbedaan cara pandang masing-masing terhadap suatu isu. Dari perbedaan ini, pembaca akan belajar untuk lebih kritis dalam melihat dan menangani suatu masalah, dan yang terpenting, mereka akan belajar untuk menerima perbedaan.

Setiap kisah pasti menghasilkan pelajaran hidup yang dapat dipetik, dan hal yang satu ini berhubungan erat dengan cara pandang pembaca yang mulai terbuka. Apabila diperhatikan, kisah-kisah klasik memiliki tema yang sangat universal yang masih sangat relevan hingga saat ini. Banyak nilai-nilai berharga yang pembaca kontemporer dapat ambil dan dijadikan motivasi untuk menjalani kehidupan dan menumbuhkan keteguhan hati karena ternyata, para tokoh dalam novel melewati perjuangan dan permasalahan yang sama sebagai manusia.

Misalnya, novel klasik anak berjudul The Railway Children, yang telah diterbitkan terjemahannya dengan judul “Anak-Anak Kereta Api,” karya Edith Nesbit mengajarkan rasa bersyukur yang tinggi melalui kacamata tokoh anak-anak. Terlepas dari kejatuhan apa pun yang diterima para tokoh, mereka mencoba bangkit dan fokus kepada apa yang mereka miliki saat itu, tidak untuk larut dalam kesedihan yang berkepanjangan.

Tidak ketinggalan, Penerbit Noura juga punya rekomendasi karya sastra terjemahan oleh Edgar Allan Poe yang berjudul “The Raven,” buku kumpulan cerita pendek dan puisi narasi dengan tebal 42 halaman. The Raven mengisahkan tentang rasa kehilangan orang terdekat yang teramat pedih dan bagaimana cara merelakan kepergian mereka agar bisa kembali bahagia. Merinding sekali, bukan? Apalagi, jika kita membacanya di tengah duka virus mematikan ini dan juga bencana alam yang silih berganti memakan korban, pesan dari buku ini akan sangat menusuk ke dalam jiwa.

Karya sastra adalah jejak peradaban. Karya sastra mencerminkan kehidupan manusia pada waktu tertentu di masa lampau dengan berbagai isu dan persoalan yang pada kenyataannya membentuk masa sekarang. Segala macam konteks sosial, politik, dan ekonomi memainkan peran masing-masing di masyarakat yang digambarkan dengan baik dalam karya sastra. Maka dari itu, karya sastra bukan hanya tentang sejarah dan produk budaya, tetapi juga perantara untuk melihat dunia yang berbeda, yang kemungkinan “baru” bagi sebagian pembaca.

Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan yang terus berubah dan berkembang mengikuti pergantian waktu. Bahasa klasik memiliki ciri kebahasaan yang rumit dan kompleks, yang mengakibatkan suatu makna kata dan kalimat tidak dapat dengan mudah dicerna. Namun, nilai estetikanya sangatlah tinggi dan melambangkan keutuhan bahasa yang sesungguhnya. Bahasa klasik mengajarkan kepiawaian dalam menyusun kata sehingga menjadi indah dilihat dan nikmat didengar. Karena bahasa kontemporer atau modern cenderung berkembang menjadi lebih sederhana dan singkat, membaca buku klasik dapat membantu kita “mempercantik” dan memperkaya tata bahasa kita.

Nah, pas sekali, nih! Di samping karya dari Edgar Allan Poe, Penerbit Noura juga punya karya hebat dari Jane Austen yaitu “Persuasion.” Hal yang membedakan novel satu ini dengan lima karya Austen yang lainnya adalah Persuasion ditulis dengan gaya bahasa yang paling liris, melodis, dan puitis. Akibatnya, novel ini mendapat sebutan sebagai “the most beautiful” novel yang pernah Jane Austen tulis.

Di kondisi yang berbeda, jika membaca buku klasik asing di bahasa aslinya, seperti bahasa Inggris, kosakata kita akan bahasa asing tersebut dapat meningkat pesat. Saat kita sedang berusaha mempelajari suatu bahasa asing, ada baiknya kita banyak membaca karya dan mendengar berita di bahasa tersebut, dan bahasa klasik, sebagai bahasa pendahulu, dapat menjadi acuan kita untuk memahami perkembangan bahasa asing tersebut dan pemaknaannya. Terlepas dari itu, mempelajari bahasa klasik di bahasa ibu tidak kalah bermanfaatnya. Sebagai penutur asli, buku-buku klasik akan membuat kita lebih mencintai bahasa kita sendiri dan berusaha untuk memahaminya sebagai warisan budaya nasional.

Jadi, jangan ragu lagi untuk mulai membaca buku klasik, ya. Karena di balik kerumitannya, ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh. Namun, perlu diingat bahwa apa pun jenis atau genre tulisan yang kita baca, selalu petik hal-hal positif yang pastinya bisa memotivasi kita menjadi pribadi yang lebih baik!

Chiaet, J. (2013, October 4). Novel Finding: Reading Literary Fiction Improves Empathy. Scientific American. https://www.scientificamerican.com/article/novel-finding-reading-literary-fiction-improves-empathy/

Findcourses.co.uk. (2020, November 13). The Importance of Literature in Modern Society. https://www.findcourses.co.uk/inspiration/hobby-fun-leisure-articles/the-importance-of-literature-in-modern-society-17411

Grady, C. (2017, July 18). Jane Austen’s 6 novels defy rankings. Here’s what each one does best. Vox. https://www.vox.com/culture/2017/7/18/15974172/jane-austen-superlatives

Grady, C. (2018, February 14). “I am half agony, half hope”: Jane Austen’s most romantic love scene. Vox. https://www.vox.com/culture/2017/2/14/14598536/persuasion-jane-austen-most-romantic-love-scene-letter-valentines-day

Kidd, D. C., & Castano, E. (2013). Reading Literary Fiction Improves Theory of Mind. Science, 342(6156), 377–380. doi:10.1126/science.1239918. Retrieved from https://well.blogs.nytimes.com/2013/10/03/i-know-how-youre-feeling-i-read-chekhov/?action=click&module=Search®ion=searchResults&mabReward=relbias%3As&url=http%3A%2F%2Fquery.nytimes.com%2Fsearch%2Fsitesearch%2F%23%2Freading%2Bclassics%2F

Leigh, J. (2016, February 25). 10 Reasons You Should be Reading the Classics. Punchnels. http://www.punchnels.com/2016/02/25/10-reasons-you-should-be-reading-the-classics/

Lombardi, E. (2020, August 27). What Literature Can Teach Us. Retrieved from https://www.thoughtco.com/what-is-literature-740531

Lombardi, E. (2020, October 2). What Is the Canon in Literature? Retrieved from https://www.thoughtco.com/literary-devices-canon-740503

Lowry, K. (2020, August 21). Persuasion – the Best of Jane Austen’s Novels. BookGeek. https://bookgeek.com.au/blogs/bookgeek-musings/persuasion-the-best-of-jane-austens-novels

Paul, A. (2020, September 14). Why you should read the classics. The Medium. https://themedium.ca/comment/why-you-should-read-the-classics/

Stenberg, M. (2020, February 14). What’s the Relevance of Classic Literature Today? Study Breaks. https://studybreaks.com/culture/reads/classic-literature-relevance/

Turner, J. (2020, May 26). 4 Best Reasons You Should Read Classic Literature. Thrive Global. https://thriveglobal.com/stories/4-best-reasons-you-should-read-classic-literature/

Xiao, D. (2019, February 21). Opinion: Why we should read classical literature. HS Insider. https://highschool.latimes.com/beacon-park-school/opinion-why-we-should-read-classical-literature/?amp=1

Menjaga suhu makanan

Fungsi selanjutnya dari bubble wrap adalah dapat menjaga makanan agar selalu beku, lho! Meskipun nggak dapat bertahan untuk jangka yang lama, seenggaknya dapat menahan suhu nggak naik terlalu banyak saat dalam perjalanan. Mungkin jika kamu setelah berbelanja di supermarket atau saat mau mengirim frozen food, kamu dapat menggunakan bubble wrap tanpa harus khawatir makanan itu nggak segar lagi ketika sampai ke tujuan.

Baca juga: Packaging adalah: Pengertian dan Pentingnya untuk Bisnis

Gangguan kepribadian

Mythomania adalah kondisi di mana seseorang memiliki kebiasaan berbohong tanpa alasan yang jelas. Orang yang mengalami mythomania akan seringkali menyampaikan cerita atau informasi yang tidak benar dan tidak masuk akal, tanpa memperdulikan akibat yang ditimbulkan.

Gangguan kepribadian mythomania seringkali dihubungkan dengan perasaan rendah diri, atau kebutuhan eksternal untuk mendapatkan perhatian. Seseorang yang mengalami mythomania akan terus-menerus mencari perhatian dan pengakuan dari orang lain dengan cara berbohong.

Penting untuk diingat bahwa mythomania bukanlah suatu hal yang bisa dianggap remeh. Kondisi ini merupakan sebuah gangguan mental yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala mythomania, segera cari bantuan dari profesional kesehatan mental untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Demensia Frontotemporal

Demensia Frontotemporal (DFT) adalah salah satu jenis penyakit neurodegeneratif yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi otak. Orang yang mengalami DFT cenderung memiliki perubahan kepribadian, emosi dan perilaku yang signifikan. Salah satu gejala yang umum dialami oleh penderita DFT adalah kecenderungan untuk berbohong tanpa alasan yang jelas.

Kebohongan yang dilakukan oleh penderita DFT seringkali menyebabkan masalah dalam hubungan sosial mereka. Kekuatan untuk membedakan antara kenyataan dan kebohongan, dapat menjadi semakin kabur seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa mythomania adalah gejala dari DFT dan bukanlah perilaku yang disengaja atau manipulatif. Penting bagi keluarga, teman dan perawat untuk memahami, bahwa perilaku berbohong yang sering dialami oleh penderita DFT adalah bagian dari kondisi mereka.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Klasik berasal dari kata sifat Latin classicus, berarti "warga negara tingkat atas". Kata itu awalnya digunakan untuk menggambarkan anggota Patricians, kelompok penguasa kerajaan di Roma kuno. Pada abad ke-2 M, kata klasik kemudian digunakan dalam penilaian karya tulis untuk menggambarkan para penulis terbaik.

Pada abad ke-6 M, kata tersebut memiliki arti kedua, merujuk pada murid di sekolah. Di masa sekarang, berbagai arti kata klasik berakar dari kedua arti tersebut.

Klasik dapat mengacu pada:

Bubble wrap adalah benda paling multifungsi pada sejarah umat manusia. Arti bubble ini berasal dari kata “bubbeln” dari bahasa Jerman yang memiliki makna “sejumlah kecil cairan yang digelembungkan dengan gas atau udara”, lalu kata “wrap” adalah dari kata dasar Proto-Indo-Eropa “werp” yang artinya yaitu “untuk berbelok atau diisi angin”. Bubble wrap adalah lembaran plastik gelembung udara yang terlihat menonjol di permukaannya dan bersifat fleksibel. Apalagi, bubble wrap adalah hal penting dalam dunia bisnis terutama untuk melindungi produk.

Pada umumnya, bubble wrap adalah untuk mengemas barang yang rentan patah atau pecah. Jenis-jenis bubble wrap adalah biasanya memiliki kekuatan yang bervariasi, sehingga bubble wrap bisa dipilih sesuai dengan produk yang harus dilindungi. Kegunaan dari bubble wrap adalah agar pengemasan efektif dan ekonomis dan bisa melindungi produk dari berbagai risiko. Selain itu, ada beberapa fungsi lain dari bubble wrap, lho. Berikut adalah penjelasan dari fungsi bubble wrap.

Kata klasik termasuk kata apa?

Kata klasik adalah Kata Adjektiva (kata sifat).

Fungsi lain dari bubble wrap adalah

Membuat perkakas menjadi awet

Perkakas seperti tang, obeng, palu, dan lainnya biasa disimpan di boks ataupun laci. Seluruh perkakas yang sudah bertumpukan bisa merusak permukaannya satu dengan yang lain. Supaya hal ini nggak terjadi, cobalah untuk manfaatkan bubble wrap sebagai alas di dalam laci tersebut. Kamu cukup memotong bubble wrap sesuai dengan ukuran laci, lalu menempelkannya di bagian bawah. Tatalah perkakas sesuai penggunaan secara rapi. Selain mencegah pergesekan, bubble wrap adalah sebagai cara untuk membuat perkakas menjadi awet, lho.

Nah, itulah fungsi dari bubble wrap untuk membuat produk anti pecah. Dan jika kamu ingin mengirim produk, menggunakan bubble wrap adalah wajib hukumnya. Setelah di-packing dengan rapi, kamu bisa segera mengirimnya dengan ekspedisi yang aman. Kalau mau kirim barang lebih mudah dan murah cuma di BukaSend, lho. Cek fitur lainnya juga yuk

Wir verwenden Cookies und Daten, um

Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um

Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.

Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.

Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.

[kla.sik] | کلاسيکDefinisi : 1 mempunyai sifat-sifat yg lama atau yg tidak dipakai lagi; lw moden: Bahasa Melayu ~. 2 mempunyai nilai yg tinggi atau taraf (kedudukan) yg diakui: karya-karya yg ~. (Kamus Pelajar Edisi Kedua)